Dari Abu Said al-Khudri -Radhiyallahu'anhu- berkata: Ketika kami safar bersama Nabi ﷺ, tiba-tiba ada seorang laki-laki datang dengan mengendarai kendaraannya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, maka Rasulullah ﷺ bersabda: (Siapa yang memiliki kelebihan tempat pada kendaraannya, hendaklah dia memberikannya kepada orang yang tidak memiliki tempat, dan siapa yang memiliki kelebihan perbekalan hendaklah dia memberikannya kepada orang yang tidak memiliki perbekalan). [HR. Muslim]
▪️ Bahwa pernah suatu ketika para sahabat berada dalam sebuah perjalanan bersama Rasulullah -Shallallahu'alaihi wa Sallam-, lalu datang seorang laki-laki yang mengendarai unta, ia memandang ke kanan dan ke kiri seolah sedang mencari atau menginginkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya, maka Nabi -Shallallahu'alaihi wa Sallam- mengingatkan mereka akan hal itu.
▪️ Kendaraan: yakni apa yang ditunggangi dari hewan dan lainnya untuk perjalanan dan pengangkutan, dan kelebihan yaitu yang lebih dari kebutuhan, dan maknanya: barang siapa yang memiliki hewan tunggangan yang melebihi kebutuhannya, maka hendaklah ia bersedekah dengannya dan memberikan kepada sahabatnya yang tidak membawa hewan tunggangan bersamanya.
▪️ Dan barangsiapa memiliki makanan yang melebihi kebutuhannya, maka hendaklah ia memberikannya kepada orang-orang yang membutuhkannya di kalangan kaum muslimin, dan ini bersifat umum dalam semua jenis pemberian, seperti bantuan makanan, uang, atau hal-hal lain yang bermanfaat darinya.
▪️ An-Nawawi berkata: "Didalamnya adalah anjuran untuk bersedekah, menderma, berkepedulian, berbuat baik pada rekan dan sahabat, memperhatikan kebutuhan sahabat. Maka sebuah perkara besar manakala sebuah kaum mempunyai sikap kepedulian atas kebutuhan sahabatnya, dan mencukupkannya dengan memberi tawaran untuk membantu orang yang sedang butuh dan memberi dorongan, tanpa harus diminta terlebih dahulu". [Syarah Muslim].
▪️ Ibnul Qayyim berkata: "Bentuk kepedulian kepada mukmin itu bermacam-macam: peduli dengan harta, peduli dengan kedudukan, peduli dengan badan dan pelayanan, peduli dengan nasehat dan bimbingan, peduli dengan do'a dan memohon ampun untuk mereka, serta peduli dengan ikut merasakan penderitaan mereka, dan bentuk kepedulian ini tergantung kadar keimanan seseorang". [Fawaid]
▪️ Di antara bagian dari kepedulian: peduli kepada keluarga tahanan, janda, dan yatim, serta memeriksa keadaan mereka. Peduli kepada penghutang untuk membayar, peduli kepada orang tua yang tidak mampu mencari nafkah dan berbuat baik kepada mereka, peduli kepada mereka yang sedang kesusahan dan yang tertimpa musibah di kalangan kaum Muslimin, serta berada disamping mereka.