Makrifatullah
(Mengenal Allah)
(Mengenal Allah)
MENGENAL ALLAH
➡️ Antara Orang Beriman dan Pelaku Maksiat
🔹 MAKRIFATULLAH TERBAGI MENJADI DUA MACAM🔹
➡️ Makrifat Sebatas Pengakuan
~ Yaitu pengetahuan yang dimiliki semua orang, baik orang baik. orang jahat, orang saleh, dan pelaku maksiat.
➡️ Makrifat Yang Mewajibkan Hamba
MAKSUDNYA:
~ Merasa malu kepada-Nya Mencintai-Nya
~ Ketergantungan hati kepada-Nya
~ Rindu untuk berjumpa dengan-Nya
~ Takut kepada-Nya
~ Kembali kepada-Nya
~ Santun kepada-Nya
~ Melepaskan diri dari makhluk agar dapat menuju-Nya
➡️ Yaitu bentuk makrifat khusus sebagaimana dikenal dalam istilah golongan tertentu.
(orang-orang zuhud dan ahli ibadah) Manusia memiliki tingkat yang berbeda-beda dalam makrifat semacam ini, dan hanya Allaah yang mengetahui perbedaan tingkatan mereka. Allaah-lah yang membuat mereka mengenal diri-Nya dan membuka hati mereka untuk mengenal-Nya sebatas tingkat yang tidak dianugerahkan kepada yang lain. Meskipun tingkatannya berbeda-beda, tapi semua bentuk ma'rifat mereka mengarah kepada ma'rifat yang kedua ini, sesuai dengan kadar yang dianugerahkan.kepada masing-masing. Hamba yang paling mengenal Allaah pernah berdoa. "Aku tidak sanggup memuji diri-Mu sebagaimana mestinya, hanya Engkaulah yang mengetahui pujian yang pantas untuk diri-Mu."
🔹PINTU-PINTU MAKRIFATULLAH🔹
➡️ Makrifat ini memiliki dua pintu lebar:
~ PINTU PERTAMA
Dengan memikirkan dan merenungi ayat-ayat Al-Quran seluruhnya, disertai pemahaman yang mendalam tentang Allah dan Rasul-Nya
~ PINTU KEDUA
Dengan memikirkan ayat-ayat Allaah yang terlihat (ciptaan-Nya) dan merenungi hikmah-Nya di balik ayat-ayat tersebut, serta memikirkan kekuasaan-Nya, kelembutan-Nya, kebaikan-Nya, keadilan-Nya, dan perlakuan adil-Nya terhadap makhluk.
➡️ TUJUAN DARI SEMUA ITU
Memahami makna Asmaul Husna, keagungan dan kesempurnaan segenap nama-Nya, dan bahwa hanya Allaah semata yang memiliki nama-nama tersebut, serta hubungan semua nama itu dengan makna penciptaan dan perintah; diharapkan seseorang menjadi hamba yang paham betul akan hakikat semua perintah dan larangan-Nya, qadha dan qadar-Nya, mengerti tentang asma dan sifat-Nya, serta memahami hakikat ketetapan-ketetapan agama yang bersifat syar'i maupun yang bersifat kauni (yang ada dalam alam semesta).
"Itulah karunia Allaah, diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allaah mempunyai karunia yang besar." (Al Hadid:21)
Dari kitab Al-Fawaid karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah